Jumat, 06 Oktober 2017

Miskab dan orang asing

Aku ingin menegur miskab yang menurutku ia telah terlalu jauh membagi kisahnya kepada orang asing. Tapi kutahan, sebab aku tahu dada Miskab masih penuh sesak oleh udara yang ia hirup di makam kekasihnya. Mungkin miskab masih berduka.

– kaba adalah kekasih yang baik, ia tak pernah jahat. Tapi kaba sudah mati, lalu ada orang yang mengaku sebagai kaba, ia berusaha melenyapkanku. Aku tidak takut pada pisau, memang benar aku menangis saat itu. Aku menangis bukan sebab takut mati, aku menangis sebab melihat kematian kekasihku di depan mata kepalaku sendiri. Kaba sudah mati, orang mati selamanya tak kembali. Kaba…kaba..aku merindukanmu..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar