Aku mencintai Miskab seperti aku mencintai diriku sendiri.
Saat Miskab jatuh dalam kerinduan,
Kenangannya tertinggal padaku.
Pada hati kecilku.
Mungkin Miskab tidak tahu jika aku mencintainya.
Akulah satu-satunya yang mencintainya.
Hanya aku yang paling mengerti dunianya.
Suatu hari Miskab pernah memberiku sebuah sapu tangan.
Katanya “ini untuk menghapus ingatan-ingatan”.
Aku tertawa, Miskab juga tertawa.
Kami sama-sama tertawa.
Lalu Miskab pergi.
Tapi tidak dengan matanya.
Mata Miskab tertinggal disini.
Di ingatanku.
Tak pernah pergi.
Saat Miskab jatuh dalam kerinduan,
Kenangannya tertinggal padaku.
Pada hati kecilku.
Mungkin Miskab tidak tahu jika aku mencintainya.
Akulah satu-satunya yang mencintainya.
Hanya aku yang paling mengerti dunianya.
Suatu hari Miskab pernah memberiku sebuah sapu tangan.
Katanya “ini untuk menghapus ingatan-ingatan”.
Aku tertawa, Miskab juga tertawa.
Kami sama-sama tertawa.
Lalu Miskab pergi.
Tapi tidak dengan matanya.
Mata Miskab tertinggal disini.
Di ingatanku.
Tak pernah pergi.
2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar